Bambang yang mulai besok sudah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas menyadari sikapnya yang sering membuat para jurnalis kesal ketika mewawancarai dirinya.
"Saya mohon maaf apabila dalam interaksi kita selama ini baik yang doorstop atau pun yang tidak ada hal-hal yang kurang kurang menyenangkan atau mengesalkan. tapi itulah warna dari interaksi antara pemerintah dengan media," kata Bambang tulus, di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).
Sebagai gambaran, dalam setiap kesempatan wawancara formal maupun informal atau dikenal dengan istilah doorstop, Bambang memang seringkali menjawab pertanyaan jurnalis dengan berbagai tanggapan dan ekspresi, mulai dari baik hingga ketus. Bahkan, di kalangan Forkem, Bambang dikenal sebagai menteri yang tak menyempatkan diri untuk berhenti ketika doorstop.
Bambang memang pernah mengakui dirinya tak begitu senang jika ada media yang doorstop. Dirinya lebih nyaman dengan adanya forum-forum formal seperti konferensi pers.
Namun, dalam kesempatan tersebut, Bambang juga mengucapkan terima kasih pada anggota Forkem. Dirinya berpesan pada jurnalis agar ke depannya, gaya peliputan dan tulisan yang dibuat tak hanya mengandalkan doorstop agar lebih berkualitas.
"Terima kasih pada segenap anggota Forkem yang sering saya panggil paguyuban doorstop atas sambutan yang luar biasa. Mudah-mudahan karir kalian makin baik. Jadi jangan doorstop terus, berdoa suatu saat jadi redaktur, redaktur pelaksana atau syukur-syukur jadi pemimpin redaksi," pesan Bambang.
Dari sisi jurnalis, pengamatan Metrotvnews.com, beberapa rekan-rekan jurnalis yang sudah mengenal sosok Bambang, meskipun seringkali dibuat kesal, namun tetap merasa kehilangan. Banyak di antara mereka yang mengucapkan terima kasih dan kata perpisahan.
"Terima kasih Pak Bambang. Maaf kalau kita sering bertanya menyebalkan. Sukses untuk jabatan baru," ceplos salah satu anggota Forkem yang tak mau disebutkan namanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News