Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)

Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal I Defisit USD287 Juta

Dian Ihsan Siregar • 13 Mei 2016 12:43
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sebesar USD287 juta di kuartal I-2016. Defisit tersebut karena surplus transaksi modal dan finansial (TMF) yang turun menjadi USD4,2 miliar per Maret 2016. Padahal di kuartal IV-2015 mengalami surplus USD9,8 miliar‎.
 
"Kuartal I-2015, NPI defisit USD0,3 miliar, pada ‎kuartal IV-2015 masih surplus USD5,1 miliar. Defisit karena ada penurunan surplus dari USD9,8 miliar menjadi USD4,2 miliar," tutur Kepala Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati di kawasan perkantoran BI, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
 
Meski defisit transaksi berjalan mengalami penurunan dari USD5,1 miliar di kuartal IV-2015 ‎menjadi USD4,67 miliar di kuartal I-2016, namun defisit TMF justru menekan NPI. Alhasil, menurut Hendy, ‎total cadangan devisa menjadi USD107,5 miliar di kuartal I-2016. Namun, total cadangan devisa melonjak kembali menjadi USD107,7 miliar per April 2016.

Penurunan defisit transaksi berjalan menjadi 2,14 persen per 30 Maret 2016‎, Hendy menekankan karena meningkatnya surplus neraca perdagangan barang. "Surplus neraca nonmigas meningkat akibat penurunan impor yang melampaui penurunan ekspor," jelas Hendy.
 
Sedangkan defisit neraca minyak yang menyusut, lantaran sejalan dengan menurunnya impor minyak yang banyak diakibatkan posisi harga (minyak) lebih rendah. "Penurunan defisit transaksi berjalan juga diakibatkan oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti penurunan impor barang," papar Hendy.
 
Defisit neraca migas menjadi USD0,8 miliar per akhir Maret 2016 atau turun dari posisi USD1 miliar di kuartal IV-2015‎. Penurunan banyak diakibatkan lemahnya impor minyak dari imbasnya harga minyak mentah dunia. Sedangkan neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus USD3,6 miliar di kuartal I-2016. Impor nonmigas terkoreksi 5,2 persen dan ekspor nonmigas mengalami kontraksi 2,6 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan