"Target ADB adalah dua proyek ini sudah disetujui dengan Pemerintah Indonesia pertengahan tahun ini. Yang flood management sudah hampir selesai, mudah-mudahan itu bisa lebih cepat. Yang pengairan itu sudah didesain, sekarang fase negosiasi," ujar Steven, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Untuk proyek penanggulangan bencana banjir, ADB akan memberikan pinjaman USD105 juta. Sedangkan untuk perbaikan sistem irigasi diperkirakan pinjamannya berkisar USD400 juta hingga USD600 juta, tergantung dari kebutuhan pemerintah.
Sementara itu, untuk skema pinjaman sendiri, proyek penanggulangan banjir akan menggunakan skema pinjaman berbasis proyek (project-based lending), sedangkan perbaikan sistem irigasi akan memakai skema pinjaman berbasis hasil (result-based lending).
"Kalau pengairan (irigasi) karena itu membiayai program pemerintah jadi result base lending. Jadi kalau sebagian jaringan itu sudah direhab (diperbaiki), anggaran itu di-drop. Jadi itu terkait sama hasilnya," kata Steven.
Proyek penanggulangan banjir tersebut akan diimplementasikan di dua daerah di Indonesia yakni di Jakarta dan sebagian di Ambon. Proyek tersebut diharapkan dapat mempertahankan daerah-daerah yang kritis dari banjir sehingga menjadi lebih aman dibandingkan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News