Ruang Rapat Paripurna DPR/ANT/Reno Esnir
Ruang Rapat Paripurna DPR/ANT/Reno Esnir

Banggar Restui RAPBN 2016 Dibahas di Paripurna

Suci Sedya Utami • 30 Oktober 2015 05:07
medcom.id, Jakarta: Badan Anggaran DPR RI bersama pemerintah menyepakati hasil pembahasan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU APBN) 2016 di tingkat I untuk dibawa ke pembahasn tingkat II, sidang paripurna yang bakal digelar, Jum'at 30 Oktober pukul 09.00 WIB.
 
Meski terjadi pembahasan yang panjang di Banggar DPR, sembilan fraksi akhirnya menyetujui, satu fraksi, yakni Gerindra menolak. Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit akhirnya memutuskan usulan RAPBN pertama yang dibahas langsung Pemerintahan Jokowi dibawa ke Banggar.
 
"Saya tanyakan apakah kita bisa ambil keputusan pembahasan APBN dilanjutkan ke tingkat 2 pada pagi hari jam 9," tanya Supit ditimpali jawaban setuju dari anggota Banggar, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jum'at (30/10/2015) dini hari.

Rapat kerja dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro,  Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, serta jajaran eselon I Bappenas ini menyepakati asumsi dasar dalam RAPBN 2016, diantaranya yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, inflasi 4,7 persen, nilai tukar rupiah Rp13.900 per USD, harga minyak (Indonesia Crude Palm/ICP) USD50 per barel, lifting minyak 830 ribu barel per hari, lifting gas 1.015 juta barel per hari setara dengan minyak.
 
Sementara untuk target pembangunan ditetapkan tingkat pengangguran sebesar 5,2-5,5 persen, target kemiskinan 9-10 persen, gini ratio 0,39, indeks pembangunan manusia 70,1
Sementar, postur penerimaan negara di sepakati Rp1.822,5 triliun dan belanja negara Rp2.095 triliun di mana transfer daerah dan dana desa sebesar Rp770,2 triliun.
 
"Sehingga defisit anggaran menjadi Rp273,2 triliun atau 2,15  persen dari APBN," tegas Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan