"Industri makanan minum (pertumbuhannya) cukup solid. Mei terpuruk turunnya hampir minus 50 persen dan Juni sudah kembali positif di level 10 persen," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, 20 Juli 2020.
Di sektor lain, pemulihan juga mulai terlihat untuk perdagangan eceran maupun perdagangan besar. Jika pada Mei perdagangan eceran mengalami minus 40 persen, maka sekarang penurunannya sudah lebih rendah ke nol persen.
"Perdagangan besar ada turn around (pemulihan) solid. Dari Mei negatif di atas 30, sekarang sudah single digit," ungkap dia.
Sri Mulyani menambahkan, konsumsi listrik mulai meningkat. Hal ini menandakan adanya perbaikan di sektor ekonomi. Untuk sektor industri saja, konsumsi listriknya dari minus 33 persen sekarang ini sudah tumbuh positif sekitar 3,7 persen.
Secara total, konsumsi listrik yang pada Mei mengalami kontraksi mencapai 10,7 persen saat ini mulai membaik dengan tumbuh positif 5,4 persen. Dirinya berharap sinyal positif ini bisa menjadi pendorong ke arah pemulihan ekonomi nasional ke depannya.
"Sektor rumah tangga relatif stabil. Dan untuk bisnis, juga sudah mulai kontraksinya melandai. Untuk sosial sudah mulai positif. Ini adalah tanda-tanda positif yang mengkonfirmasi adanya kondisi ekonomi yang makin menggeliat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News