Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah memperkirakan anggaran untuk program vaksinasi gratis akan mencapai Rp50 triliun. Hal ini dihitung apabila menggunakan vaksin Sinovac yang harganya berkisar antara Rp400 ribu sampai dengan Rp500 ribu per orang.
"Misalkan sebanyak 100 juta (orang), maka biaya vaksinasi gratis akan mencapai Rp50 triliun. Artinya dipastikan akan ada tambahan beban anggaran APBN," kata Piter kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.
Ia menambahkan saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah memiliki alokasi untuk program di luar vaksinasi. Meski sudah ada cadangan dana untuk vaksinasi, namun jumlahnya diperkirakan tidak cukup untuk vaksin gratis.
"Oleh karena itu, saya kira pemerintah akan menambah anggaran untuk vaksinasi tidak dengan melakukan realokasi. Artinya defisit APBN yang akan melebar. Tidak terlalu masalah bahwa pelebaran defisit adalah akibat kebijakan vaksinasi gratis," jelas dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebut ada lebih dari 180 juta orang yang akan divaksinasi. Apabila menggunakan perhitungan yang sama, maka kebutuhan anggaran vaksin gratis diprediksi akan mencapai Rp90 triliun.
Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp60,5 triliun untuk vaksin dan penanganan covid-19 tahun depan. Anggaran terdiri dari pengadaan vaksin Rp18 triliun, antisipasi vaksinasi Rp3,7 triliun, sarana prasarana, laboratorium, litbang, dan PCR di Kemenkes Rp1,2 triliun dan BPOM Rp100 miliar.
Selain itu ada anggaran untuk bantuan iuran JKN bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) kelas III sebesar Rp2,4 triliun, serta carry over anggaran tahun ini sebesar Rp35,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News