Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto : Medcom/Eko Nordiansyah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto : Medcom/Eko Nordiansyah.

Sri Mulyani: Hanya Sedikit Negara Berhasil Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah

Eko Nordiansyah • 18 November 2020 15:45
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, Indonesia saat ini tengah berupaya untuk bisa keluar dari status sebagai negara berpendapatan menengah (middle income country). Indonesia tak ingin terjebak sebagai negara berpendapatan menengah.
 
Menurut dia, tak mudah bagi suatu negara untuk bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Bahkan banyak pengalaman di negara-negara dunia yang tidak mampu keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, dan hanya sedikit yang berhasil.
 
"Kurang dari 12 negara yang betul-betul mampu mentransformasikan jadi higher income country. Banyak negara tetap menjadi middle income country selama beberapa dekade," kata dia dalam Seminar Nasional Call for Paper tentang 'Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju yang Berkelanjutan' di Jakarta, Rabu, 18 November 2020.

Untuk menjadi negara berpendapatan tinggi, pemerintah harus mendorong kenaikan dari income per kapita menjadi di atas USD25 ribu. Tak hanya itu, pemerintah perlu meningkatkan produktivitas dan inovasi untuk menjadi negara berpendapatan tinggi.
 
"Kita semua tahu bahwa tingkat produktivitas yang tinggi harus didukung SDM dan tenaga kerja yang baik dan tentu movement dari jumlah tenaga kerja informal yang tidak produktif. Itu semua menjadi tantangan yang harus ditingkatkan," ungkapnya.
 
Ia menambahkan saat ini keberadaan teknologi diharapkan bisa memberikan dampak yang positif. Meski begitu, Sri Mulyani menyebut, ini tidak menjadi satu-satunya jalan keluar, karena perbaikan indeks daya saing juga diperlukan untuk mendukung produktivitas.
 
"Kalau lihat dari sisi global competitiveness index kita, terlihat sekali bahwa Indonesia, kalau dilihat apa faktor-faktor Indonesia agar bisa kompetitif, di sini sekali lagi sama. Kita bicara SDM baik dari skill, labour market-nya, dari sisi kesehatannya," pungkas dia.  

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan