"Penguatan sektor pertanian antara lain dilakukan dengan pengembangan budi daya pertanian, pengembangan infrastruktur termasuk penyimpanan, subsidi pupuk, dan pemberian bunga kredit yang rendah," kata Airlangga, dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023, dilansir Antara, Minggu, 5 Maret 2023.
Ia merinci anggaran tersebut akan disalurkan kepada kementerian dan lembaga, nonkementerian lembaga, dan transfer ke daerah.
Baca juga: Pemerintah Dorong Penguatan Cadangan Pangan Secara Jangka Panjang |
Untuk kementerian dan lembaga rinciannya sebagai berikut:
- Senilai Rp15,3 triliun anggaran ketahanan pangan akan disalurkan kepada Kementerian Pertanian.
- Senilai Rp6,8 triliun kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan.
- Senilai Rp23,9 triliun kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
- Senilai Rp100 miliar untuk Badan Pangan Nasional.
- Senilai Rp25,3 triliun untuk anggaran subsidi pupuk.
- Senilai Rp1,8 triliun untuk cadangan beras pemerintah.
- Senilai Rp2,6 triliun untuk program stabilisasi harga bahan pangan lain.
Melalui transfer ke daerah, rinciannya sebagai berikut:
- Pemerintah akan menyalurkan Rp8,6 triliun dana alokasi khusus (DAK) fisik.
- Senilai Rp0,3 triliun DAK nonfisik.
- Senilai Rp13,6 triliun dana desa.
- Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk alat dan mesin pertanian mulai dari Rp500 juta sampai Rp200 miliar dengan suku bunga tiga persen.
Salurkan telur dan daging ayam untuk 3 bulan
Sementara itu, untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKJ) berupa telur dan daging ayam untuk tiga bulan dimulai pada Maret, April, dan Mei 2023."Ini sedang diatur regulasinya, bantuan ini akan diberikan dalam tiga bulan terutama kepada desil yang mendapatkan PKH dan bantuan pangan nontunai," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News