Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin Mohamad Said mengatakan pemerintah akan sulit mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 sampai 5,8 persen di 2022. Apalagi jika ekonomi tahun ini hanya bisa tumbuh di bawah tiga persen.
"Untuk PDB tahun ini kita harapkan bisa tumbuh minimal empat persen, sebab pemerintah akan sulit mengejar target pertumbuhan PDB lima persen tahun depan bila pertumbuhan tahun ini di bawah tiga persen," kata dia dalam Rapat Paripurna di DPR, Selasa, 6 Juli 2021.
Ia menambahkan, pendapatan negara pada tahun depan direncanakan tumbuh lebih baik meskipun penerimaan perpajakan masih melanjutkan berbagai subsidi fiskal. Namun Banggar tetap berharap pendapatan negara tetap bisa tumbuh secara berkelanjutan.
"Kebijakan ini untuk menopang keberlanjutan program pemulihan ekonomi nasional selama tiga tahun anggaran ini, akan tetapi seiring dengan target pertumbuhan ekonomi 2022, maka pendapatan negara kita harapkan tumbuh secara paralel," ungkapnya.
Semantara dari sisi belanja negara, Muhidin meminta pemerintah agar lebih tepat sasaran dan optimal sehingga mendukung pemulihan ekonomi nasional. Apalagi 2022 merupakan tahun terakhir untuk defisit anggaran bisa melebihi tiga persen dari PDB.
"2022 merupakan tahun terakhir pemerintah memiliki kesempatan melakukan kebijakan countercyclical dengan belanja yang sangat besar hingga defisit APBN di atas tiga persen dari PDB. Oleh sebab itu segala kelemahan pada belanja pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya harus segera diperbaiki," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News