Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima audiensi Vice President of the World Bank for East Asia and Pacific Manuela Manuela V. Ferro di Jakarta untuk berdiskusi tentang prioritas program Kemenko Perekonomian pada masa pandemi covid-19 dan dukungan Bank Dunia terhadap program Kemenko Perekonomian dalam pemulihan ekonomi nasional.
Mengutip Antara, Jumat, 11 Februari 2022, Bank Dunia menyampaikan koordinasi antara pembuat kebijakan kesehatan dan keuangan, lembaga keuangan keuangan multilateral, dan lembaga kesehatan global perlu ditingkatkan.
Pendekatan multilateral untuk pembiayaan imunisasi ekstensif sebagai global public goods berdasarkan kolaborasi multi sektor domestik dan internasional juga perlu diperkuat. Oleh karena itu diperlukan pembiayaan Pandemic PPR (prevention, preparedness, and response) yang lebih memadai, berkelanjutan, dan terkoordinasi.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan berbagai perkembangan terkini mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perkembangan program Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional seperti PPN dan PPnBM DTP untuk beberapa tipe kendaraan bermotor roda empat, program KUR, dan Program Bantuan Tunai PKL, warung, dan nelayan.
Selanjutnya juga dilakukan pembahasan mengenai arahan Presiden RI Joko Widodo tentang pencapaian target kemiskinan ekstrem nol persen di 2024 dan percepatan penanganan kemiskinan melalui peningkatan efektivitas program dan pembangunan data yang terintegrasi.
Target kemiskinan ekstrem nol persen
Untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen, diperlukan kebijakan afirmatif yang tidak hanya menyasar kelompok masyarakat miskin ekstrem, tetapi juga kelompok miskin dan rentan. Bank Dunia yang mempunyai unit khusus untuk penanganan kemiskinan ekstrem dunia, menyampaikan akan membantu Indonesia dalam merealisasikan arahan Presiden RI ini.Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menghilangkan hambatan dan mengurangi biaya arus barang dalam perdagangan internasional dan domestik. Salah satunya melalui National Logistics Ecosystem (NLE) yaitu sebuah platform yang menghubungkan penawaran dan permintaan logistik.
"Untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar Kementerian/Lembaga (K/L)," tuturnya.
Diharapkan dengan NLE tersebut dapat dilakukan upaya perbaikan, penyederhanaan proses bisnis, penataan infrastruktur logistik, dan harmonisasi kebijakan logistik nasional. Bank Dunia akan berkolaborasi dengan Kemenko Perekonomian dan K/L terkait untuk menyusun kajian dan policy guna mempercepat proses logistik di Indonesia.
"Dan untuk mempercepat proses logistik tersebut diperlukan partisipasi aktif seluruh entitas logistik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id