Ilustrasi. MI/Galih Pradipta.
Ilustrasi. MI/Galih Pradipta.

Butuh 14 Tahun bagi Indonesia Capai PE 7%

Husen Miftahudin • 04 Desember 2016 19:50
medcom.id, Bali: Indonesia saat ini masih masuk dalam negara berpenghasilan menengah ke bawah atau low middle income. Ini karena pendapatan per kapita Indonesia hanya sekitar USD3.440.
 
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, untuk keluar dari jebakan kelompok negara berpenghasilan menengah (middle income trap), BI memandang pertumbuhan ekonomi domestik harus berada di kisaran tujuh persen. Sayangnya, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, butuh 14 tahun bagi Indonesia atau baru bisa dicapai pada 2030.
 
"Pertumbuhan ekonomi 2016-2030 minimal perlu tujuh persen per tahun untuk menghindari middle income trap dan mendekati kelompok high income," ujar Juda di Hard Rock Hotel, Jalan Pantai Kuta, Bali, Minggu (4/12/2016).

Dengan pertumbuhan tersebut, maka menurutnya, pendapatan per kapita Indonesia akan sebesar USD9.652. Sementara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen per tahun, Juda mengatakan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan.
 
baca : Perekonomian Indonesia Semakin Membaik
 
"Pertama, produktivitas dinaikkan, capital ditambah dan sumber daya manusia kita tingkatkan. Jadi kalau mau tumbuh tujuh persen, skenarionya seperti itu," jelas dia.
 
Adapun sektor yang harus di dorong adalah sektor manufaktur berorientasi ekspor. Juda mengungkapkan bahwa Indonesia masih terjebak pada ekspor komoditas, padahal sektor tersebut sangat bergantung pada gejolak harga global yang tak menentu.
 
Sementara sektor manufaktur dalam dorongan untuk ekspor bagi Indonesia karena mampu menggenjot lebih cepat pertumbuhan ekonomi. Sebab sektor ini mampu memberi nilai tambah yang tinggi sehingga mendorong devisa hasil ekspor.
 
"Kalau ingin tumbuh cepat seperti di negara yang sudah maju, mau tidak mau sektor manufaktur harus didorong. Pada tahun 2000-an ekspor manufaktur kita pernah 65-70 persen, tapi sekarang ini hanya 50-an persen share manufaktur terhadap total ekspor kita," tutup Juda.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan