Ani mengatakan, dirinya akan melihat kemampuan menyerap belanja selama dua minggu terakhir. Dia bilang kementerian atau lembaga (K/L) akan melakukan kombinasi antara pemangkasan yang telah dilakukan dan juga kemampuan mengeksekusi yang jika dilihat setiap tahunnya tak akan 100 persen.
"Itu cukup bagi kita, ada ruang menjaga defisit tidak melebihi 2,7 persen," kata Ani di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).
Menurut dirinya, semua perhitungan terkait melebarnya ketidaktercapaian penerimaan sudah dikalkulasi oleh seluruh jajaran pejabat kementerian keuangan sehingga mereka sudah paham apa yang harus dilakukan hingga akhir tahun.
"We are hoping for the best, kami terus menerus fokus pada target yang sudah beberapa kali dibahas dan direvisi, bukan cuma Dirjen yang berjanji, tapi seluru kanwil dan seluruh kantor pelayanan sudah mengidentifikasi," jelas dia.
Berdasarkan perhitungan terbaru, penerimaan bea cukai 2016 hanya mencapai 97,15 persen dari target di APBNP Rp184 triliun. Artinya ada potensi shortfall Rp5,24 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, indikasi shortfall tersebut terjadi lantaran cukai plastik batal diberlakukan tahun ini. Hingga kini, penerapan cukai plastik masih terkendala izin DPR. Pembahasan cukai plastik di Kompleks Parlemen tahun ini pun tertunda masa reses.
Selain itu, impor yang melemah juga menyebabkan bea masuk ikut menciut. Pelemahan impor terjadi di tiga kuartal terakhir.
"Cukai plastik batal diberlakukan, impor kita cukup melemah tiga kuartal, ini jadi harus direvisi bea masuknya. Saya rasa untuk cukai sedikit shortfall," pungkas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id