Ilustrasi. (FOTO: MI/Rommy Pujianto)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Rommy Pujianto)

Sistem Perbankan Sehat, Masyarakat Diimbau tak Rush Money

Eko Nordiansyah • 23 November 2016 18:51
medcom.id, Jakarta: Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) menyebut sistem perbankan Indonesia dalam kondisi yang sehat. Ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan negara lain di tengah perlambatan ekonomi dunia.
 
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, isu penarikan dana secara serentak di bank atau rush money bukan merupakan tindakan yang baik. Apalagi isu yang tersebar di media sosial merupakan isu yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di tengah kondisi perbankan yang baik.
 



"Perbankan ini pilar ekonomi nasional, dananya sudah Rp5.000 triliun. Peranannya untuk membiayai pembangunan infrastruktur sampai kredit mikro dan memberikan kemakmuran bagi masyarakat luas. Jadi bukan suatu yang proper bahwa sistem ini digoyang dengan satu himbauan yang kurang bertanggung jawab," kata Tiko di Plaza Mandiri, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
 
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini juga telah berkoordinasi dengan regulator untuk meredam isu rush money. Apalagi saat ini rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan mencapai level tertinggi dalam sejarah sebesar lebih dari 20 persen.
 
Dari sisi stabilitas neraca dan kapasitas cashflow jangka pendek, Tiko menilai jika kondisi di perbankan sangat memadai. Untuk itu, dirinya menyebut jika isu seperti rush money tidak akan menggoyahkan sistem di tengah kebutuhan masyarakat akan perbankan juga tetap tinggi.
 


 
"Jadi semua pihak diharapkan dapat melindungi perbankan kita. Karena dampak dari pertumbuhan perbankan kita luas sekali mulai dari kredit infrastruktur sampai yang kecil KUR, kita dorong semua. Baik Bank Mandiri, Himbara, Perbanas aktif mendukung ekonomi nasional," jelas dia.
 
Dirinya menambahkan, penyebar isu rush money maupun hal-hal yang menyebar kebohongan publik bisa diancam pidana. Apalagi menurut dia, penyebaran isu yang tidak bertanggung jawab dapat membahayakan ketertiban umum karena perbankan sangat krusial dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan