Ditambah, aktivitas mudik yang membuat pergerakan transportasi meningkat signifikan. "Pergerakan orang dan transportasi selama triwulan II relatif meningkat dan menuju normal, dibandingkan dengan triwulan II tahun lalu," ujar Eko, dilansir dari Antara, Rabu, 20 Juli 2022.
Apabila pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai angka itu, lanjut dia, akan muncul optimisme perekonomian yang berpengaruh terhadap kurs rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks keyakinan konsumen, dan indeks tendensi bisnis.
"Pengaruhnya ke optimisme perekonomian," ujar Eko.
Baca: Harapan IMF pada Kepemimpinan RI di G20 |
Namun, ia tidak memungkiri kedepan tetap akan ada risiko ekonomi dari peningkatan angka inflasi. Hal ini bisa berasal dari inflasi komponen bergejolak, inflasi inti serta inflasi harga-harga yang diatur oleh pemerintah.
Selain itu, tambah dia, nilai tukar rupiah ke depan masih akan menghadapi tekanan seiring agresivitas kenaikan suku bunga oleh The Fed. Lalu, risiko resesi global juga dapat menurunkan permintaan ekspor. "Meskipun Indonesia kemungkinan tidak akan mengalami resesi di tahun ini," ujar Eko.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II di kisaran 4,8 hingga 5,3 persen (yoy) yang didukung membaiknya konsumsi rumah tangga, investasi, hingga ekspor dan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id