Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (FOTO: ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (FOTO: ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Sidang RAPBN 2019

Pertumbuhan Ekonomi 2019 Ditargetkan 5,3%

Eko Nordiansyah • 16 Agustus 2018 15:46
Jakarta: Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun ini. Untuk 2019, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut dan akan mencapai 5,3 persen.
 
"Pertumbuhan ekonomi yang meningkat masih akan ditopang oleh investasi dan konsumsi sebagai motor pertumbuhan," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato RAPBN 2019, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
 
Konsumsi masyarakat diharapkan tumbuh lebih di atas lima persen atau mencapai 5,1 persen didukung oleh perbaikan pendapatan dan inflasi yang rendah. Konsumsi pemerintah masih tumbuh baik sebesar tiga persen meskipun disertai dengan efisiensi.

Sementara itu, investasi diperkirakan terus meningkat dengan pertumbuhan sekitar tujuh persen sejalan dengan perbaikan daya saing dan persepsi investor. Tak hanya itu, peran swasta juga akan tetap didorong untuk meningkatkan kinerja investasi tahun depan.
 
Penguatan dan pendalaman pasar keuangan, seperti pengayaan alternatif-alternatif sumber dan model pendanaan investasi. Pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas dalam mendorong perekonomian baik dalam jangka pendek maupun panjang.
 
Adapun pertumbuhan ekspor 2019 diharapkan bisa mencapai 6,6 persen, dengan pertumbuhan impor yang diperkirakan lebih tinggi sebesar 7,4 persen. Kebijakan proteksionisme diprediksi akan menganggu perdagangan global tahun depan.
 
Perkiraan pertumbuhan volume perdagangan dunia yang tumbuh tidak setinggi tahun sebelumnya menjadi tantangan dalam kinerja ekspor di samping perlunya diwaspadai kebijakan proteksionisme.
 
Meski begitu, kebutuhan konsumsi dan investasi dalam negeri yang tumbuh tinggi diperkirakan akan mendorong impor. Untuk itu diperlukan kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia lebih tinggi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan