baca juga:
Meski Surplus 4 Tahun, Neraca Dagang RI Belum Tentu Sehat |
"Hal yang bisa dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dengan mendorong aktivitas sektor industri dan juga mendorong iklim kompetisi di Indonesia makin membaik," kata Arief, dilansir Antara, Kamis, 16 Mei 2024.
ADB memprediksi Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada 2024 dan 2025. Konsumsi rumah tangga akan terus menjadi penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, kontribusi ekspor diperkirakan masih akan lemah pada tahun ini.
Melemahnya ekspor merupakan imbas dari gejolak perekonomian global, sehingga dampaknya tidak hanya dirasakan Indonesia namun juga oleh berbagai negara lainnya. Kendati masih melemah, Arief menilai kondisi ekspor telah melewati masa-masa krusial dan mulai menunjukkan pemulihan, meski belum cukup memadai untuk menjadi andalan pertumbuhan PDB.
"Permintaan domestik akan menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan dan menghilangkan dampak negatif dari net ekspor," ujar dia.
Ekonomi Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi yang tertinggi sejak 2015. Dari segi besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.Secara sektoral, penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian. Kelima sektor tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi secara positif dengan total kontribusi mencapai 63,61 persen persen terhadap PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News