"Semester sekarang kita sudah mencapai Rp829,9 triliun, tumbuh 22,3 persen. Kemudian penyerapan tenaga kerjanya itu 1.225.042 orang. Dengan target dari Rp1.650 triliun, kita sudah mencapai 50,3 persen," kata Bahlil saat konferensi pers di Jakarta, Senin, 29 Juli 2024.
Bahlil menjelaskan, penyerapan tenaga kerja tersebut didominasi melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai investasi sebesar Rp408,2 triliun dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 738.202.
Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA), terealisasi di semester I-2024 sebesar Rp421,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 486.840 orang.
Angka tersebut meningkat sebesar 375.861 orang dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang menyerap tenaga kerja sebanyak 849.181 orang.
Baca juga: Tesla Tak Kunjung Investasi di Indonesia, Presiden Tak Risau |
Negara penyumbang investasi terbesar
Lebih lanjut ia mengatakan, apabila diperinci berdasarkan subsektor investasi, sektor pengolahan (manufaktur) seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi paling banyak memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi, dengan masing-masing nilai yakni Rp122,2 triliun dan Rp89,2 triliun.
Bahlil juga mengatakan, lima negara pemberi kontribusi terbesar dalam realisasi investasi pada semester I-2024 yakni Singapura sebesar USD8,9 miliar, Tiongkok USD3,9 miliar, Hong Kong USD3,8 miliar, Amerika Serikat USD2 miliar, serta Jepang USD1,8 miliar.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan realisasi investasi secara keseluruhan pada tahun ini mencapai Rp1.650 triliun.
Sedangkan berdasarkan rencana strategis (renstra) Kementerian Investasi/BKPM, target realisasi investasi di 2024 sebanyak Rp1.239,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News