Ilustrasi--ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/
Ilustrasi--ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/

Terkendala Infrastruktur, Pertamina belum Konversi Elpiji di Indonesia Timur

Patricia Vicka • 22 April 2014 14:37
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina (Persero) mengumumkan program konversi minyak tanah ke elpiji berakhir pada 2014. Namun, hingga kini Pertamina belum melakukan konversi di wilayah Indonesia bagian timur.
 
"Pemerintah menargetkan jumlah total konversi elpiji adalah 58 juta unit tabung gas. Sampai Maret 2013, konversi sudah mencapai 55,3 juta unit tabung gas. Pada 2014, target konversi sebesar 2,3 juta unit tabung gas. Jadi 2014 merupakan tahun terakhir konversi elpiji di seluruh Indonesia. Kecuali wilayah timur belum terkonversi," ujar Wakil Presiden Gas Domestik Pertamina Gigih Wahyu Hari Iryanto dalam jumpa pers di Kantor Pertamina, Gambir, Jakarta, Senin (21/04/2014).
 
Gigih mengatakan Pertamina tidak melakukan konversi di wilayah Indonesia bagian timur seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian wilayah di Sulawesi karena tidak adanya infrastruktur.

"Infrastrukturnya belum siap. Kalau tetap dipaksakan, saya khawatir akan menyengsarakan rakyat karena proses suplai gas akan dilakukan melalui beberapa kali bongkar pasang sehingga dikhawatirkan akan terjadi force major dan harga yang tinggi," terang Gigih.
 
Namun, walaupun tidak ada elpiji bersubsidi, Gigih meyakinkan permintaan elpiji di Indonesia Timur tidak terganggu. "Di sana tetap ada elpiji nonsubsidi yang 12 kg dan 50 kg. Gasnya dipasok dari Surabaya. Juga masih ada minyak tanah bersubsidi," terangnya.
 
Ke depannya, Pertamina berencana membangun depot elpiji di Jayapura pada 2015 dan saat ini sedang dalam proses menghitung nilai keekonomian dan membuat rencana untuk mengajak masyarakat berpartisipasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan