Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo. (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo. (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)

Pemerintah Pangkas DAU, BI Yakin Likuiditas Mencukupi

Eko Nordiansyah • 31 Agustus 2016 13:22
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) meyakini likuiditas yang tersedia secara nasional masih mencukupi, apalagi likuiditas bagi daerah. Hal ini tidak terpengaruh oleh rencana Pemerintah Pusat untuk menunda transfer dana alokasi umum (DAU) ke daerah.
 
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, penyesuaian pada transfer daerah sebesar Rp68,8 triliun dari pagu dalam APBNP 2016 sebesar Rp729,3 triliun. Penyesuaian ini bisa berupa carry over atau menahan pencairan tahun ini ke tahun berikutnya untuk dana bagi hasil (DBH) dan dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat.
 
"Secara nasional, likuiditas itu jauh mencukupi. Ingat tahun ini kan kita turunkan GWM yang nambah likuiditas Ro40 triliun. Ingat juga kita dapat likuiditas dari portofolio modal asing, kurang lebih hampir Rp160 triliun per minggu lalu," ujar Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo ditemui di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).

Dirinya menambahkan, kondisi ini menjadi sinyal jika perbankan masih memiliki akses pendanaan. Terutama upaya bank untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor riil sehingga tetap bisa mendorong perekonomian meski pemerintah melakukan pemangkasan anggaran.
 
"Jadi itu sangat berbeda dengan tahun lalu, di mana ekspansi fiskal terhambat dan penerimaan pajak turun yang mengannggu likuiditas. Tahun ini likuiditas jauh berlebih. Kami pastikan stance kita, yang mana stance kita adalah pelonggaran moneter," jelas dia.
 
Lebih lanjut, masih kata Perry, BI akan menyalurkan likuiditas bagi perbankan. Namun hingga saat ini bank sentral masih optimistis jika likuiditas di nasional dan daerah tidak akan terganggu, serta cukup bagi perbankan untuk salurkan kredit.
 
"Likuiditas di perbankan jauh lebih dari cukup untuk salurkan kredit. Dan kalau memang ada tanda-tanda, kalau pun ada tanda likuiditas kurang, enggak segan kita tambah likuiditas di perbankan, agar bank mampu salurkan likuiditas di sektor riil," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan