Ketua DPR RI Ade Komarudin mengatakan, di belahan dunia, laju perekonomian tengah mengalami perlambatan. Bahkan, negara-negara maju yang selama ini menjadi mesin utama perekonomian dunia belum berhasil dari kesulitan yang ada. Hal ini memberi dampak terhadap aktivitas ekonomi internasional dan menciptakan sejumlah tantangan.
"Itu konteks yang dihadapi (ekonomi Indonesia) sekarang ini. DPR RI memahami semua itu dan mengajak seluruh rakyat untuk bekerja semakin giat agar situasi ekonomi dunia yang sulit tidak berimbas negatif terhadap ekonomi kita," kata Ade, sebelum Nota Keuangan RAPBN 2017, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Untuk itu, lanjut Ade, menjadi penting Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 yang diajukan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) terkait antisipasi sejumlah persoalan yang ada sekarang ini. Adapun postur anggaran ini diharapkan menjadi cerminan untuk membangun Indonesia lebih baik lagi.
"Kita semua berharap anggaran yang diajukan Presiden RI adalah cerminan dari tekad kita bersama dalam menghadapi kesulitan yang ada, sekaligus berusaha untuk menjaga pertumbuhan," tegas Ade.
Lebih lanjut, Ade mengatakan, anggaran negara bukanlah serangkaian angka dan statistik semata. Anggaran mencerminkan prioritas bahwa secara filosifs ada keinginan untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Hal itu tercermin dari sejumlah alokasi anggaran terhadap sektor prioritas seperti anggaran pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur.
"Anggaran pendidikan bukan sekadar memperluas sekolah tapi membuka lebih banyak kemungkinan agar anak-anak Indonesia cerdas dan siap menghadapi kehidupan ini. Demikian pula dana pembangunan infrastruktur bukan sekadar membangun jalan dan jembatan, tapi juga menciptakan kemungkinan agar Indonesia semakin menyatu," pungkas Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News