Dari 10 fraksi yang ada di DPR, sembilan di antaranya memberikan persetujuannya. Sementara satu fraksi yakni Gerindra menolak RAPBN untuk disahkan menjadi UU.
"Dari sepuluh fraksi, delapan fraksi setuju, satu fraksi yakni Gerindra menolak, satu fraksi menerima dengan catatan yakni PKS. Maka saya tanyakan, Apakah pembahasan RUU APBN dapat disetujui untuk disahkan?" kata Pimpinan Sidang Taufik Kurniawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2017.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Anggaran Azis Syamsuddin terlebih dahulu menyampaikan hasil pembahasan tingkat I di Banggar, di antaranya terkait asumsi dasar yakni pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, Rupiah Rp13.400 per USD, SPN 3 bulan 5,2 persen, ICP USD48 per barel, lifting minyak 800 ribu bph dan lifting gas bumi 1.200 bph.
Sementara target pembangunan yakni di antaranya tingkat pengangguran 5-5,3 persen, tingkat kemiskinan 9,5 persen-10 persen, gini ratio 0,38, indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,5.
"Adapun pendapatan negara di APBN 2018 yakni sebesar Rp1.894,7 triliun. Sedangkan belanja negara Rp2.220,6 triliun. Berdasarkan perhitungan tersebut maka disepakati besaran defisit yakni 2,19 persen dari PDB atau Rp325,9 triliun," kata Azis.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai wakil pemerintah menambahkan defisit anggarab dijaga lebih rendah untuk menjaga kesinambungan fiskal, penarikan utang dan dikelola secara transparan, akuntabel, serta sesuai standar internasional.
"Strategi pengelolaan utang ditunjukkan untuk menjaga rasio utang terhadap PDB di bawah 30 persen," jelas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id