R&I juga mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB+ atau dua level di atas tingkat layak investasi (investment grade).
"Keputusan ini merupakan cerminan dari ketangguhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global, konsolidasi fiskal yang cepat, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang solid dan kebijakan yang terkalibrasi dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro dalam siaran pers, Minggu, 30 Juli 2023.
Perubahan outlook menjadi positif didasarkan pada beberapa faktor kunci yang menunjukkan stabilitas ekonomi negara dan prospek pertumbuhan yang baik. Indonesia berhasil mencapai stabilitas harga dengan tingkat inflasi yang berada dalam target bank sentral pada 2023.
"Keberhasilan ini diperoleh berkat kerja sama Pemerintah dan bank sentral untuk mengatasi volatilitas harga pangan. R&I percaya stabilitas harga akan terus terjaga di masa mendatang," lanjutnya.
Baca juga: Outlook Utang Indonesia Naik Jadi Positif, Ini Faktor Utamanya |
Berhasil atasi tantangan fiskal
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan fiskal. Pada 2022, pendapatan pemerintah mengalami pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh kenaikan harga komoditas dan efek positif dari reformasi pajak.
Pemerintah juga berhasil mengendalikan defisit fiskal, sehingga memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang dan pembayaran bunga.
Di samping itu pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan pencapaian yang mengesankan dengan pertumbuhan PDB mencapai 5,3 persen pada 2022. R&I memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan terjaga stabil sekitar 5,0 persen mulai 2024.
"Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global. Dalam menghadapi situasi yang tidak pasti, Pemerintah akan terus melaksanakan kebijakan fiskal yang responsif, berhati-hati, dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi negara," jelas Deni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News