Padahal, Sri Mulyani mengatakan, saat ini ada banyak K/L yang penyerapan anggarannya tidak bisa 100 persen sesuai pagunya. Bahkan di sisa tahun anggaran 2021 yang tinggal dua hari ini, ia melihat masih ada beberapa K/L yang realisasi belanjanya belum sesuai dengan pagu yang ditetapkan.
"Memang K/L-K/L banyak yang pada mengeluh, tapi ini sekarang tinggal dua hari beroperasi ternyata K/L-K/L juga enggak bisa menghabiskan semua anggaran. Jadi dalam hal ini kita juga sudah mulai memahami pattern dari belanja K/L itu," kata dia, dalam sebuah webinar, Selasa, 28 Desember 2021.
Sampai dengan 24 Desember 2021 lalu, Kementerian Keuangan mencatat belanja negara mencapai Rp2.587 triliun atau 92,9 persen dari pagu sebesar Rp2.784,9 triliun. Realisasi ini terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.809,1 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp756,9 triliun.
Sri Mulyani sebelumnya menyebut, pemerintah akan tetap menggenjot realisasi belanja negara sampai dengan akhir tahun ini. Meskipun di sisi lain penerimaan negara sudah melebihi target yang ditetapkan, namun realisasi belanja diperlukan agar tetap bisa membantu masyarakat dan menjaga perekonomian.
"Kita punya beberapa hari mengawal APBN sampai insyaallah pada 31 Desember kita akan menutup tahun anggaran dengan baik. Penerimaan sudah di atas target, tantangannya sekarang adalah sisi belanja. Belanja negara harus dijalankan dengan berkualitas, harus tepat, dan harus akuntabel, jangan sampai hanya asal belanja dan asal mengeluarkan uang," ungkapnya.
Hingga akhir November lalu, belanja K/L tercatat mencapai Rp937,3 triliun atau 90,8 persen dari pagu APBN 2021 sebesar Rp1.032 triliun. Realisasi belanja K/L ini mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu didukung belanja modal, belanja barang, hingga penyaluran berbagai bantuan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News