"Kita perlu mengembangkan inisiatif strategis baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi negara anggota ASEAN," katanya, dalam siaran pers, Selasa, 14 Desember 2021.
Menurutnya, investasi untuk sumber daya manusia perlu ditingkatkan demi mencapai daya saing kelompok dan mempersiapkan masa depan. Percepatan produktivitas dan daya saing juga akan mewujudkan konsep regionalisme di Kawasan ASEAN.
"Dalam konteks ini, perlu diupayakan agar tidak ada negara ASEAN yang tertinggal," ungkap Suahasil.
Berikut 5 visi ASEAN pada 2025:
- Perekonomian yang terintegrasi tinggi.
- ASEAN yang kompetitif, inovatif, dan dinamis.
- Konektivitas serta kerja sama antar sektor yang semakin kuat.
- ASEAN yang tangguh, inklusif dan berorientasi masyarakat, serta berpusat pada masyarakat.
- ASEAN yang global.
Ini merupakan kali keempat kepemimpinan Indonesia di ASEAN setelah sebelumnya diemban pada 1967, 2003, dan 2011. "Kepemimpinan Indonesia di ASEAN nanti memegang peran penting dalam memperjuangkan Kawasan ASEAN untuk pulih bersama dan lebih kuat pascapandemi dengan peningkatan konektivitas wilayah, value chain, dan daya saing kelompok," jelasnya.
Menjelang kepemimpinan tersebut, Kementerian Keuangan menyelenggarakan webinar Towards ASEAN Chairmanship 2023 dengan tema 'Advancing the Concept of ASEAN Regionalism: Regional Value Chain and Connectivity, Recovery, and Collective Competitiveness'.
Acara ini menjadi sarana untuk mendiskusikan ide, gagasan, dan terobosan dari pemerintah, akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya jelang kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023.
Adapun tiga agenda penting yang menjadi topik pembahasan:
- Pembiayaan berkelanjutan.
- Ekonomi digital.
- Sumber daya manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News