"Ini isu penting yang harus segera diselesaikan untuk mencegah kita dari risiko ketidaksetaraan abadi yang dapat mengancam kemampuan kita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang," kata Febrio, dilansir dari Antara, Sabtu, 19 Februari 2022.
Negara dan kelompok miskin lebih sulit mengakses penyediaan infrastruktur selama pandemi sehingga terdampak covid-19 paling parah, yang tampak dari tingkat pengangguran, kematian, dan kemiskinan yang tinggi.
Meskipun berdampak negatif terhadap sektor infrastruktur, menurut Febrio, pandemi covid-19 mempercepat transformasi digital karena harus digunakan masyarakat untuk beraktivitas dari rumah.
"Konektivitas digital dengan optimasi broadband, jaringan, dan integrasi teknologi ditambah perlindungan privasi sangat penting untuk memungkinkan infrastruktur yang lebih hemat biaya dan berkualitas yang juga tahan hingga masa depan," katanya.
Karena itu pemerintah bertanggung jawab meningkatkan investasi ke sektor infrastruktur digital yang menguntungkan semua pihak dan berkontribusi pada inklusi sosial. Pembangunan infrastruktur secara keseluruhan dilakukan tidak hanya menutup kesenjangan penyediaan infrastruktur, tapi berkontribusi pada tujuan pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Oleh karena itu diperlukan indikator untuk memastikan kualitas investasi infrastruktur. Mengingat pentingnya peran pembangunan infrastruktur dalam pencapaian ambisi global, G20 memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung struktur yang berkelanjutan dan memastikan agenda infrastruktur jangka panjang G20 dapat tersampaikan dengan baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News