Ekonom senior Indef Aviliani - - Foto: Medcom/ Desi Angriani
Ekonom senior Indef Aviliani - - Foto: Medcom/ Desi Angriani

Indef: Resesi Korsel Untungkan RI

Husen Miftahudin • 23 Juli 2020 14:14
Jakarta: Ekonom Indef Aviliani menilai Indonesia diuntungkan dari adanya resesi ekonomi yang terjadi di Korea Selatan (Korsel). Pada kuartal II-2020 ini, ekonomi Negeri Ginseng tersebut mengalami kontraksi sebesar 2,9 persen secara tahunan dan 3,3 persen secara kuartalan.
 
"Kita bisa diuntungkan dengan dia (Korsel) resesi, karena banyak nanti investasi Korea Selatan yang masuk ke Indonesia," ujar Aviliani dalam webinar Indef di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.
 
Aviliani mengungkapkan negara-negara tetangga yang sedang mengalami resesi ekonomi justru menjadi berkah bagi Indonesia. Pasalnya perekonomian nasional saat ini sedang bergairah pascarelaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga diincar oleh para investor asing.

"Menurut saya impact langsungnya (resesi ekonomi negara-negara tetangga) tidak (berdampak bagi ekonomi dalam negeri), tetapi mungkin malah kita mendapatkan keuntungan. Investasi yang berada di negara-negara resesi bisa masuk ke kita," tuturnya.
 
Terlebih lagi jika ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan positif di kuartal III-2020. Hal ini, sebut dia, akan menjadi potensi besar bagi masuknya dana-dana dari negara resesi.
 
"Kalau kuartal ketiga tidak negatif, itu jauh lebih baik lagi karena dana-dana yang dari Korea Selatan atau negara resesi masuk ke kita. Jadi kita harus siap rupiah semakin menguat dengan banyaknya investasi yang masuk," ucap Aviliani.
 
Sebelumnya, Korsel memasuki resesi perekonomian lantaran kinerja ekspornya tahun ini menurun drastis dan berada pada level terburuk sejak 1963. Resesi ekonomi yang dialami Korsel di kuartal II-2020 itu akibat meluasnya penyebaran pandemi virus covid-19, sehingga mereka terpaksa untuk membatasi aktivitas sosial.
 
Sayangnya, upaya itu justru membuat perekonomian di Negeri Ginseng itu mengalami resesi lantaran pembatasan sosial yang mereka terapkan justru berdampak pada lumpuhnya aktivitas industri. Alhasil kinerja ekspor mereka melorot drastis.
 
Tak hanya Korsel, sebelumnya Singapura juga mengalami resesi ekonomi. Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020 turun 12,6 persen (yoy), angka ini turun 0,3 persen dibandingkan kuartal I-2020.
 
Kontraksi PDB Negeri Singa ini terkait tindakan Circuit Breaker/CB (pemutus sirkulasi) yang dilaksanakan dari 7 April hingga 1 Juni 2020 untuk memperlambat penyebaran covid-19. Adapun sektor konstruksi mengalami kontraksi sebesar 54,7 persen (yoy), anjlok drastis ketimbang kuartal sebelumnya yang minus 1,1 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan