Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi calon presiden baru yang akan terpilih pada 9 Juni nanti. "Struktural itu tidak bisa diselesaikan oleh satu atau dua kebijakan. Untuk menyelesaikannya butuh waktu lama," ujarnya.
"Dalam waktu dekat harus ada reformasi struktural dulu, baru kita bisa melihat pertumbuhan kembali ke level dekade terakhir," tuturnya.
Tiga PR besar bagi pemerintahan yang baru, menurut Helmi, yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, dan insentif. "Dan kita kalah dari Malaysia dalam hal infrastruktur, biaya logistik, dan sumber daya manusia. Itu yang harus kita kejar dengan melakukan rebalancing pertumbuhan ekonomi."
Arman menyimpulkan, stabilitas ekonomi kedepannya akan membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan lima tahun belakangan ini. Namun, syaratnya harus melakukan reformasi struktural.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News