"Proyek yang akan kita lakukan dengan dana AIIB adalah pembangkit listrik dan infrastruktur maritim seperti pelabuhan," ungkap Bambang, di Beijing, Senin (29/6/2015) malam, usai menandatangani pendirian AIIB dan melakukan serangkaian pertemuan bilateral.
Bambang mengemukakan, kemungkinan juga akan ada proyek lain yang dibangun, karena kebutuhan Indonesia sangat banyak dan sudah diidentifikasi. "Jadi, memang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, sangat perlu segera direalisasikan," ungkap Bambang.
Sebagaimana diketahui, Indonesia, bersama 56 negara pendiri AIIB pimpinan Tiongkok, menandatangani pasal-pasal mengenai asosiasi pendirian lembaga baru itu, di Balai Agung Rakyat, Beijing. Inisiatif pembentukan AIIB disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping, pada Pertemuan Tingkat Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali, Indonesia, pada Oktober 2013.
AIIB merupakan Bank Pembangunan Multilateral yang dirancang untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur di Asia, baik kepada institusi pemerintah maupun swasta. Modal yang ditanamkan Indonesia dalam AIIB sebesar USD672,1 juta yang dibayarkan dalam lima tahun, atau menempati urutan pemodal terbesar kedelapan di AIIB.
Modal awal AIIB direncanakan sebesar USD100 miliar dengan modal disetor tunai (paid-in-capital) sebesar 20 persennya. AIIB diharapkan dapat memasuki entry into force pada Desember 2015 dan mulai beroperasi pada awal 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id