Jakarta: Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi RI pada tahun ini tumbuh di kisaran 4,1 persen sampai 5,1 persen. Sementara untuk tahun depan, bank sentral optimistis pertumbuhan ekonomi domestik tumbuh di rentang 5,0 persen hingga 5,5 persen.
"Berbagai faktor yang sudah menunjukkan perbaikan (di kuartal I-2021) mendorong kami memperkirakan tahun ini pertumbuhan ekonomi kami perkirakan antara 4,1 persen sampai 5,1 persen. Sementara tahun depan 5,0 persen hingga 5,5 persen di 2022," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR, Rabu, 2 Juni 2021.
Perry mengungkap ada dua sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat merealisasikan proyeksi tersebut, di antaranya adalah ekspor dan investasi. Pertumbuhan ekspor didukung oleh perbaikan ekonomi global.
"Harga komoditas ekspor Indonesia tahun ini naik 15,9 persen dan tahun depan juga masih relatif tinggi. Ini peluang untuk mendukung dan mendorong ekonomi kita dari sisi eksternal, yaitu dari kinerja ekspor yang selama ini sudah membaik dan insyaallah juga akan membaik," tuturnya.
Sementara untuk investasi, bergantung pada implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Beleid itu diyakini akan menggairahkan kembali produksi dan sektor riil.
Selain itu, proyeksi pertumbuhan juga akan tercapai melalui keberlanjutan dukungan dari stimulus fiskal dengan tetap mempertimbangkan stabilitas. Selanjutnya adalah konsumsi rumah tangga yang menjadi aspek penting dalam mendorong pertumbuhan.
"Kami mengkonfirmasi bahwa dengan progres vaksinasi diharapkan tahun depan konsumsi swasta juga menjadi pendorong. Berbagai faktor tadi juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," tegas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News