Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto. Foto: dok BPS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto. Foto: dok BPS.

Kinerja Ekspor Turun Hampir 11% di September 2022

M Ilham Ramadhan • 17 Oktober 2022 12:21
Jakarta: Kinerja ekspor Indonesia pada September 2022 mengalami penurunan sebesar 10,99 persen menjadi USD24,80 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar USD27,86 miliar. Penurunan terjadi karena adanya penurunan permintaan maupun harga sejumlah komoditas di level global.
 
"Nilai ekspor September 2022 mencapai USD24,80 miliar, turun 10,99 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam konferensi pers, Senin, 17 Oktober 2022.
 
Dia mengungkapkan, penurunan kinerja terjadi pada ekspor migas dan nonmigas nasional. Dari sektor migas, misalnya, terjadi penurunan sebesar 21,41 persen dari USD1,69 miliar di Agustus 2022 menjadi USD1,33 miliar pada September.

Turunnya kinerja ekspor migas itu utamanya disebabkan oleh penurunan nilai ekspor gas sebesar 22,06 persen dan penurunan volume hingga 12,26 persen. Selain itu, penurunan nilai ekspor juga terjadi pada komoditas hasil minyak hingga 50,42 persen dan volume yang turun sebesar 21,40 persen dibanding bulan sebelumnya.
 
Sedangkan dari sektor non migas, tercatat penurunan sebesar 31 persen menjadi USD23,48 miliar, dari realisasi bulan sebelumnya yang mencapai USD26,18 miliar. Setianto menyampaikan, turunnya kinerja ekspor non migas ini didorong oleh penurunan ekspor komoditas lemak, minyak hewan sebesar 31,91 persen; pakaian dan aksesorisnya turun 30,75 persen; dan besi dan baja yang turun 5,87 persen.
 
Baca juga: Transformasi Ekonomi, Jokowi Tegaskan Komitmen Setop Ekspor Bahan Mentah

 
Penurunan kinerja ekspor secara bulanan terjadi di hampir seluruh sektor. Data BPS menunjukkan, kinerja ekspor pertanian, kehutanan, dan kelautan mengalami penurunan 8,65 persen dan industri pengolahan turun 14,24 persen. Hanya sektor tambang dan lainnya yang mencatatkan pertumbuhan ekspor sebesar 2,61 persen
 
"Pertambangan naik 2,61 persen secara bulanan, ini utamanya didorong oleh komoditas bijih tembaga, lignit, bijih logam lainnya, niobium, tantalum, serta bijih besi," jelas Setianto.
 
Adapun kinerja ekspor secara tahunan tercatat masih mengalami pertumbuhan positif. Bila dibandingkan dengan September 2021, kinerja ekspor September tahun ini tumbuh 20,28 persen dari USD20,26 miliar.
 
Sedangkan secara kumulatif dalam periode Januari-September 2022, kinerja ekspor Indonesia tercatat mencapai USD219,35 miliar. Nilai itu jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode sama di 2021 yang tercatat USD164,32 miliar, atau tumbuh 33,49 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan