Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

DPR Pesimistis Pertumbuhan, Menkeu: Ekonomi Memungkinkan Tumbuh Tinggi

Suci Sedya Utami • 28 Mei 2015 13:04
medcom.id, Jakarta: Sejumlah fraksi yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pesimistis dengan usulan pemerintah terkait asumsi yang ada di Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2016, utamanya mengenai target pertumbuhan ekonomi di 2016 yang dipatok dikisaran 5,8 persen hingga 6,2 persen akan tercapai.
 
Menjawab kekhawatiran sejumlah fraksi itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa dasar pertimbangan pemerintah meletakkan target pertumbuhan ekonomi di angka tersebut lantaran pemerintah memandang faktor ekonomi masih sangat memungkinkan untuk tumbuh lebih tinggi.
 
"Dengan mempertimbangkan potensi dan risiko, baik domestik maupun ekternal maka asumsi pertumbuhan ekonomi 5,8-6,2 persen di 2016 cukup realisitis," kata Bambang, saat Sidang Paripurna ke-31, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (28/5/2015).

Bambang menambahkan, membaiknya kinerja perekonomian global diharapkan pula membantu kinerja perekonomian nasional. Untuk mesin pendorong pertumbuhannya sendiri, Bambang memperkirakan akan lebih banyak bergantung pada faktor domestik, yakni konsumsi rumah tangga dan investasi.
 
"Program kesejahteraan sosial, pilkada serentak di 2016, inflasi terkendali, dan bonus demografi yang didominasi usia produktif diharapkan jadi pendorong konsumsi rumah tangga sebesar 55 persen, dan menjadi pendorong untuk pertumbuhan," ujar dia.
 
Selain itu, tambah Bambang, investasi akan lebih didukung dengan peningkatan program infrastruktur, perbaikan iklim usaha, dan peran serta pihak swasta dalam skema kerja sama pemerintah swasta (PPP). Keseluruhan itu diharapkan memacu perekonomian untuk tumbuh lebih tinggi.
 
"Di 2015, melalui realisasi APBNP, kami sudah meletakkan dasar pembangunan yang baik pada infrastruktur yang dampaknya di 2016," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan