Ia menyebut perkembangan perekonomian ini mengalami perbaikan dibandingkan kontraksi di kuartal sebelumnya. Hal ini sejalan dengan apa yang dialami oleh negara-negara lain yang malah berhasil mencatat pertumbuhan positif di kuartal I tahun ini.
"Berdasarkan berbagai data, kita lihat pemulihan ekonominya terlihat dan confirmed kita pada tren menuju positif. Dan ini adalah kurvanya kurva V seperti di berbagai negara lain," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021.
Berdasarkan harga konstan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal I tahun ini sebesar Rp2.703,1 triliun atau mendekati periode yang sama tahun lalu. Sementara di sisi demand, berbagai indikator juga menunjukkan perbaikan dan proyeksi membaik.
Ia menambahkan konsumsi rumah tangga mengalami perbaikan dibandingkan kuartal IV 2020 meski masih terkontraksi 2,23 persen. Di sisi lain, konsumsi pemerintah mencatat pertumbuhan 2,96 persen sehingga berkontribusi positif bagi perekonomian.
"Peran pemerintah juga tinggi, dimana konsumsi pemerintah di kuartal I ini terbukti daripada apa yang dilakukan pemerintah menghasilkan presentasi yang lebih baik yaitu 2,96 persen," ungkapnya.
Sementara itu, konsumsi LNPRT tercatat masih kontraksi 4,53 persen, investasi juga masih terkontraksi sebesar 0,23 persen. Meski begitu, kinerja ekspor telah mengalami pertumbuhan positif 6,74 persen, begitu pula impor tumbuh 5,27 persen.
"Kalau dilihat dari aktivitas produksi, industri pengolahan sudah naik, dan perdagangan juga meningkat. Demikian pula transportasi dan pergudangan membaik dan akomodasi makanan minuman meski negatif," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News