Padahal Bali dikenal sebagai destinasi wisata dunia dengan jumlah kunjungan mencapai 6,5 juta wisatawan mancanegara atau 39 persen total kunjungan. Bahkan, Bali berkontribusi terhadap 29 persen penerimaan devisa negara dari sektor pariwisata.
"Pemerintah dan DPR akan bijak lagi kalau ada keberpihakan lebih spesifik ke Bali. Jadi kebijakan enggak overall sama ke publik, ada kebijakan yang spesial ke Bali," katanya dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat, 9 April 2021.
Wayan menambahkan ketika pandemi melanda, Bali terkena pukulan yang cukup dalam lantaran selama ini sangat bergantung terhadap sektor pariwisata. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Bali tahun lalu terkontraksi 9,31 persen.
"Jadi ekonomi Bali bergantung pariwisata, 54 persen PDRB-nya dari pariwisata. Ketika pariwisata normal pada 2019, pertumbuhan ekonomi Bali 5,6 persen di atas ekonomi nasional. Sekarang kontribusi wisatawan 54 persen stuck," ungkapnya.
Dalam kesempatan sama, Sri Mulyani menjelaskan upaya pemerintah untuk membantu sektor pariwisata. Pada 2020, pemerintah memberikan dana hibah pariwisata Rp3,3 triliun yang Rp1,18 triliun diantaranya diberikan ke kabupaten/kota di Bali.
"Saya tahu banyak kabupaten/kota masih menghendaki, karena memang Bali adalah salah satu yang paling dalam terpengaruh pandemi. Jadi kita memberikan, sesudah kita mendengar aspirasi dari hotel, restoran dan akomodasi, ini yang paling terkena dahsyat dari pandemi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News