"Ini sementara karena dengan kebijakan pemerintah dalam paket, ke depan berusaha menumbuhkan sumber pertumbuhan baru," ujar Deputi Direktur ADB untuk Indonesia Edimon Ginting, di Hotel Crowne Plaza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Dirinya menambahkan, saat ini industri padat karya juga sudah mulai bergeser dengan terpusat ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara dengan pergerakan rupiah yang kembali stabil akan mendorong industri manufaktur mulai bangkit.
"Dengan demikan karena pertumbuhan pelan tapi tidak bisa dihindari. Ada kenaikan juga dengan orang yang setengah menganggur. Kebijakan struktural perlu waktu, dalam satu dua tahun ke depan akan tumbuh pekerjaaan produktif," jelas dia.
Sementara itu, lanjut Edimon, pemerintah perlu mendorong industri padat karya agar tidak bergantung pada industri komoditas. Dengan jatuhnya harga komoditas tentunya memberi dampak negatif terhadap penurunan ekspor Indonesia.
"Kalau dulu banyak menyerap tenaga kerja, dari (industri) tambang dan komoditi itu tidak labour intensif tapi capital intensif. Kalau kita tumbuhkan manufaktur tourism itu lebih labour intensif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News