"Kita harus melakukan leap-frog (melompat) untuk mengejar ketertinggalan, dan saat ini fondasinya tengah disiapkan. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan penguatan kurikulum di sekolah-sekolah, untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia di era teknologi artificial intelligence dan machine learning," ujar Luhut di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR Senayan, Jakarta, 23 Februari 2019.
Luhut mengatakan, saat ini pemerintah terus mendorong integrasi data terbuka seperti kebijakan satu peta nasional atau one map policy. Kemudian penerapan e-government dengan kebijakan seperti pelayanan perizinan terintegrasi berbasis digital atau online single submission untuk registrasi usaha di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut memaparkan sejumlah pencapaian pemerintah. Salah satunya mengenai pencapaian perekonomian Indonesia yang dinilai paling stabil diantara negara-negara lain.
"Saat ini, kita disebut-sebut sebagai negara dengan ekonomi paling stabil dan paling tidak bergejolak di dunia," kata Sri Mulyani.
Ia menjelaskan, pengakuan itu lantaran didukung dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bijak, sesuai UU Keuangan Negara. Jumlah defisit anggaran setiap tahun, dan proporsi jumlah utang dengan pendapatan bruto negara, telah ditetapkan sesuai dengan rambu-rambu kebijakan fiskal.
Dalam menyambut revolusi industri 4.0, lanjut Menkeu, Presiden Jokowi telah meminta penguatan sumber daya manusia tercermin dalam alokasi APBN yang substansial di sektor pendidikan dan kesehatan.
"Pengeluaran terbesar di APBN saat ini adalah untuk penguatan manusia Indonesia lewat anggaran pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, yang jumlahnya sekitar Rp800 triliun. Jumlah itu jauh lebih besar dari anggaran pembangunan infrastruktur fisik sebesar Rp400 triliun," beber dia.
Sri Mulyani juga mengajak umat Hindu untuk bersama-sama memanfaatkan ruang fiskal yang dibuka pemerintah di sektor pendidikan dan penguatan sumber daya manusia. "Tugas masyarakat adalah menciptakan kontennya, agar kurikulum kita benar mengarah pada perbaikan ekosistem inovasi misalnya, agar semua faktor yang mendorong kesiapan masyarakat menyambut revolusi industri 4.0 dapat disiapkan," kata dia.
Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana, menjelaskan kesiapan pemerintah menghadapi era komunikasi yang inklusif dan terbuka dengan menampung masukan publik dalam perumusan kebijakan. Ari juga mengajak umat Hindu membangun sistem 'big data' untuk memetakan potensi dan kebutuhan umat di seluruh Indonesia.
"Potensi ekonomi dan kolaborasi sesama pengusaha Hindu misalnya, bisa dikembangkan jika kita punya data yang lengkap mengenai kondisi mereka," kata Ari.
Ketua Umum Panitia Pelaksana Perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Caka 1941, Wayan Samudra Gina Antara mengungkapkan, dipilihnya tema sarah sehan kali ini untuk menjawab tantangan bagi bangsa Indonesia dalam menyongsong era Industri 4.0 dan mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kami ingin membuka diskusi yang berfokus pada kesejahteraan umat manusia, sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana yakni mendorong kualitas spiritual manusia dengan Tuhan, juga manusia dengan sesama dan manusia dengan alam dan lingkungan," ujar dia
Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan, perayaan Nyepi adalah momentum kontemplatif untuk perenungan diri. Dia bilang, di penghujung tahun Caka, Umat Hindu dihimbau untuk melihat ke belakang, melakukan evaluasi atas hal-hal yang telah terjadi sepanjang tahun yang akan segera berlalu.
Acara sarasehan ditutup dengan Angayubhagya memperingati 60 tahun PHDI. Robot pelayan buatan Yohannes Kurnia Widjaya memeriahkan acara dengan mengantarkan potongan tumpeng pada Dhama Adhyaksa dan para pinandita yang hadir.
Acara Sarasehan Nasional ini sendiri dihadiri oleh sekitar 750 umat Hindu se-Jabodetabek, pimpinan organisasi-organisasi Hindu tingkat nasional, para ketua majelis agama Hindu se-Indonesia yang merupakan repesentasi umat Hindu seluruh Nusantara dan undangan dari berbagai instansi dan tokoh lintas agama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News