Gedung Kemenko Perekonomian. FOTO: dok Setkab
Gedung Kemenko Perekonomian. FOTO: dok Setkab

Kemenko Perekonomian Siap Hadapi Berbagai Tantangan di Ekonomi Indonesia

Husen Miftahudin • 26 Juli 2023 10:31
Jakarta: Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia mengalami tiga fase perekonomian. Mulai dari penataan ekonomi usai kemerdekaan, penguatan ekonomi melalui langkah nasionalisasi, hingga timbulnya krisis akibat ekonomi terpusat dan biaya politik yang besar.
 
Pada masa ini, kegiatan produksi perdagangan, dan kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil akibat situasi konflik di awal kemerdekaan. Pada era berikutnya, berbagai terobosan kebijakan ekonomi terus ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kemampuan perekonomian agar menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing.
 
Program stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan dan hasilnya, desentralisasi fiskal, pengentasan kemiskinan, pembangunan pedesaan, reformasi ekonomi, restrukturisasi keuangan, memantapkan stabilitas ekonomi makro, serta pembangunan infrastruktur dan berbagai kebijakan lainnya terus dilakukan pemerintah.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak awal terbentuk pada 25 Juli 1966 telah menjadi bagian utuh dalam mengawal perekonomian Indonesia. Setelah dijabat pertama kali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kemenko Perekonomian sejak Oktober 2019 dipimpin oleh Airlangga Hartarto dalam Kabinet Indonesia Maju.
Baca: Satgas BLBI Sita The East Tower Milik Obligor Bank Asia Pacific Senilai Rp786 Miliar

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengungkapkan nomenklatur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian baru dimulai pada 2000. Sedangkan dalam masa kepemimpinan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingga saat ini, perekonomian nasional dihadapkan kepada berbagai macam tantangan.
 
"Tidak hanya terkait dengan meningkatkan kemampuan perekonomian domestik, namun juga upaya menjawab tantangan global," ujar Haryo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 26 Juli 2023.
 
Sejak ditetapkan sebagai bencana nasional pada April 2020, unprecedented global crisis pandemi covid-19 menjadikan Indonesia harus mengerahkan segenap kemampuan untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional serta kehidupan dan penghidupan seluruh rakyat.
 
Ketahanan ekonomi nasional menjadi bagian esensial untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing serta menjadi prasyarat dalam merespons berbagai tantangan global dan domestik.
 
"Kemenko Perekonomian di bawah kepemimpinan Menko Airlangga terus melakukan berbagai upaya extraordinary untuk mendukung berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo guna menjaga resiliensi perekonomian nasional," ujar Haryo Limanseto.
 
Meskipun berbagai indikator perekonomian nasional telah menunjukan tren pemulihan yang cukup atraktif, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan multidimensi yang memiliki kompleksitas lebih tinggi yakni The Perfect Storm atau 5C yakni Covid-19, Conflict, Climate  Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
 
"Krisis dan ketidakpastian global tersebut berdampak pada disrupsi rantai pasok global serta menyebabkan krisis pangan, energi, dan keuangan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan