Gubenur BI Agus Martowardojo menyebut, konsolidasi di sektor korporasi dan perbankan akan lebih baik mulai pertengahan tahun ini. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi tahun depan akan semakin membaik ditopang berlanjutnya peran sektor riil.
"Kami perkirakan 2018 harga komoditas sedikit menurun tapi secara umum kami harapkan di Indonesia konsolidasi di riil, korporasi, dan perbankan bisa diselesaikan sehingga 2018 pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh lebih baik," ujarnya, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 22 Mei 2017.
Meski demikian, Agus belum bisa mengomentari target yang ditetapkan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan. Pasalnya target yang disampaikan pemerintah masih tahap awal dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
"Bank Indonesia sekarang ini belum bisa respons pertumbuhan ekonomi di 2018 sebagai bagian dari proses menyusun RAPBN 2018. Secara umum kami lihat perkembangan ekonomi dunia yang 2017 dikoreksi dari 3,4 persen menjadi 3,5 persen, di 2018 jadi 3,6 persen," jelas dia.
Sekadar diketahui, pada 2018 pemerintah telah menetapkan sasaran pertumbuhan pada kisaran 5,4-6,1 persen. Sasaran pertumbuhan yang lebih tinggi itu diarahkan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan di kawasan timur Indonesia, kawasan perbatasan, dan juga daerah-daerah lain yang masih tertinggal.
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif, lanjutnya, maka pertumbuhan konsumsi rumah tangga perlu terus dijaga. Untuk itu, pemerintah akan berupaya keras menjaga laju inflasi dalam negeri pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli masyarakat.
Pada 2018, pemerintah akan berupaya menjaga inflasi pada rentang 2,5-4,5 persen. Dari sisi stabilitas ekonomi, nilai tukar perlu dijaga pada tingkat yang aman dalam rangka menjaga kepercayaan dan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id