"Sekarang kita sudah masuk bulan keenam ini relatif masih agak lambat dari sisi kecepatan belanja dan memang terlihat," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis, 23 Juni 2022.
Sri Mulyani menambahkan belanja negara tercatat mengalami penurunan 0,8 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp945,7 triliun. Oleh karena itu, ia mendorong agar optimalisasi belanja untuk pemulihan ekonomi dan perlindungan masyarakat.
Jika dirinci, belanja negara terdiri dari belanja Kementerian Lembaga (K/L) sebesar Rp319,2 triliun atau 33,7 persen dari pagu yang disiapkan oleh pemerintah. Anggaran ini dimanfaatkan terutama untuk pemberian gaji dan tunjangan, hingga pendanaan operasional K/L.
Lalu belanja non KL tercatat realisasinya sudah sebesar Rp334,7 triliun atau 33,5 persen terhadap APBN. Alokasi belanja ini didukung terutama oleh penyaluran subsidi, kompensasi BBM, dan pembayaran pensiun, termasuk THR atau jaminan kesehatan bagi ASN.
Sementara realisasi transfer ke daerah dan dana desa tercatat sebesar Rp284,3 triliun atau 36,9 persen terhadap pagu. Utamanya didukung kepatuhan daerah dalam menyampaikan syarat salur yang baik dan penyaluran dana BOS reguler 2022 tahap I.
Terakhir, realisasi pembiayaan investasi sampai dengan 20 Juni 2022 tercatat sebesar Rp18 triliun. Realisasinya digunakan untuk BLU LMAN sebesar Rp10 triliun, investasi pemerintah untuk program FLPP Rp7 triliun, dan BLU LDKPI Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News