"Kita akan terus menjaga realisasi dari angka PEN 2021 secara efisien akan terus kita jalankan. Namun kita pakai untuk betul-betul mendorong pemulihan ekonomi. Mungkin pada saatnya akan ada pergeseran-pergeseran didalam klaster-klaster ini," kata dia dalam video conference, Selasa, 26 Oktober 2021.
Ia mencontohkan, pergeseran penggunaan anggaran PEN ini salah satunya akan dimanfaatkan untuk menangani kemiskinan ekstrem. Bahkan pemerintah akan memberikan tambahan (top up) bantuan kepada para penerima kartu sembako di 35 kabupaten prioritas untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
"Di samping kegiatan Kemensos yang sudah dilakukan akan diberikan tambahan bantuan untuk penerima bansos yang paling miskin itu sekitar tiga bulan akan diberikan sebsar Rp300 ribu ini sumber datanya dari kartu sembako dan juga menerima PKH dan diberikan selama akhir tahun. Nanti kita pastikan supaya bisa membantu masyarakat yang paling miskin," ungkapnya.
Hingga 22 Oktober 2021, realisasi anggaran PEN telah mencapai Rp433,91 triliun atau 58,3 persen dari pagu Rp744,77 triliun. Realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan sebesar Rp116,82 triliun atau 54,3 persen dari pagu, perlindungan sosial (perlinsos) terealisasi Rp125,1 triliun atau setara 67 persen dari pagu.
Kemudian untuk dukungan UMKM dan korporasi terealisasi sebesar Rp63,2 triliun atau 38,9 persen dari pagu, program prioritas telah terealisasi Rp68,07 triliun atau 57,07 persen dari pagu, dan untuk insentif usaha realisasinya sudah mencapai Rp60,73 triliun atau 96,7 persen dari pagu Rp62,83 triliun.
Untuk penanganan kemiskinan ekstrem ini, Suahasil menyebut, pemerintah juga bisa menggunakan anggaran dana desa yang selama ini disalurkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat. Pemberian BLT dana desa untuk memastikan seluruh masyarakat yang belum masuk ke program pusat bisa menerima bantuan juga.
"Dana desa masih akan dilakukan pemerintah pusat dalam bentuk penyaluran III pada bulan Oktober dan November ini dan kita maksudkan untuk menangani kemiskinan ekstrem khususnya di 35 kabupaten prioritas yang telah kita lakukan. Ini akan kita optimalkan seluruh pendanaannya baik dari dana PEN maupun dari dana APBN secara keseluruhan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News