Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, cara bekerja pemerintahan di masa depan akan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu: work (proses bisnis), workforce (SDM), dan workplace (tempat bekerja). Ketiga aspek tersebut akan sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi sebagai enabler.
"Tidak berhenti di sana, Kementerian Keuangan terus berupaya menyempurnakan dan meningkatkan cara kerja baru melalui penerapan RKB yang memadukan ruang kerja fisik dengan ruang kerja digital pemanfaatan teknologi terkini," kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Selain itu, penerapan RKB juga bertujuan untuk mengoptimalisasi manajemen talenta, menyederhanakan proses bisnis, mendorong digitalisasi, dan mengembangkan kompetensi melalui Kemenkeu Learning Center sehingga tercipta budaya kerja yang mampu menjawab kebutuhan organisasi lebih luas lagi.
Ruang kerja kolaboratif yang dimiliki Kemenkeu merupakan suatu tata kelola atas ruang atau aset yang sangat baik. Artinya, suatu ruang atau aset tersebut dapat dimanfaatkan secara bersama-sama oleh banyak pegawai di Kemenkeu. Pengelolaan tata ruang kerja di Kemenkeu seperti ruang kolaboratif ini diharapkan dapat menekan biaya sewa ruangan/gedung dari unit-unit kerja yang belum menempati gedung Kemenkeu.
Dari sisi fisik, Sri Mulyani berharap, seluruh ruang kerja di Kemenkeu dibangun untuk mendorong terciptanya produktivitas dan kreativitas dalam bekerja. Namun demikian, pembangunan tersebut tidak selalu harus melibatkan anggaran yang sangat besar, sehingga jajaran di Kemenkeu bisa menganggap semua gedung dan ruangan adalah milik bersama.
"Kita masuk ke ekonomi yang disebut share ekonomi, ekonomi yang sebetulnya saling menggunakan bersama. Ekonomi ini akan semakin menuju kepada efisiensi, dimana tidak hanya ruang fisik seperti ini yang bisa dipakai bersama, services atau pelayanan pun bisa bersama," ungkapnya.
Sementara terkait Flexible Working Arrangement (FWA), ia menekankan bahwa Kemenkeu harus sudah mulai memikirkan skema terbaiknya pasca pandemi ini yang akan menjadi acuan new normal bagi pola kerja di Kemenkeu. Sri Mulyani ingin Kemenkeu mencoba untuk melakukan perubahan budaya kerja.
"Yang tadi open, transparant, realible, safety dan security dari data maupun confidentiality dari isu-isu yang kita miliki, tetap bisa kita jaga. Saya ingin di seluruh jajaran Eselon I, Kanwil coba kita sudah melakukan perubahan, kita nanti akan melihat suasana dan cara kerja kita yang makin berubah," ujar dia.
Ruang Kerja Kolaboratif merupakan cara kerja dengan berprinsip yaitu borderless organisasi yaitu penerapan organisasi tanpa sekat dengan memperhatikan aspek humanis, produktif, serta penerapan pola kerja matriks dan squad. Kedua, kebijakan delayering yang modern yang berdampak pada efisiensi SDM. Ketiga, harmonisasi, penyederhanaan proses bisnis dan evaluasi dalam memenuhi kebutuhan organisasi.
Keempat, penyempurnaan kebijakan manajemen talenta yang yang lebih komprehensif dan adaptif terhadap cara bekerja baru yang menjawab tantangan disrupsi. Kelima, penyediaan collaboration tools yang user centric. Keenam, pembentukan tim berbasis proyek dalam collaboration tools.
"Program Ruang Kerja Kolaboratif ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden untuk mendorong percepatan reformasi birokrasi nasional, terutama mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dan perkembangan menuju Digital Governance," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id