"Kalau kita lihat dari sisi pembiayaan ini yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN sebesar Rp37,38 triliun turun dari Rp51,13 triliun di 2020," katanya dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa, 15 September 2020.
Jika dirinci, PMN kepada BUMN terdiri dari untuk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp2,25 triliun atau naik dari tahun ini yang Rp1,75 triliun. Untuk PT Hutama Karya (Persero) Rp6,2 triliun, lebih rendah dari yang didapat tahun ini.
"HK akan mendapatkan PMN Rp6,2 triliun tahun depan, tahun ini Rp11 triliun. Ini dikaitkan terutama peranan HK dalam melaksanakan program pembangunan di Sumatra untuk highway dari utara ke selatan," jelas dia.
Kemudian PT PLN (Persero) akan mendapatkan PMN untuk tahun depan sama seperti tahun ini yaitu Rp5 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) mendapat Rp470 miliar, serta PT BPUI (Persero) Rp20 triliun.
"BPUI ada hubungannya tentu dengan penanganan masalah Jiwasraya," ungkapnya.
Selanjutnya, ada PT Pelindo III (Persero) yang akan mendapatkan PMN sebesar Rp1,2 triliun, dan PT PAL Indonesia (Persero) sebesar Rp1,28 triliun. Kedua BUMN ini sebelumnya tidak mendapatkan suntikan dana dari pemerintah pada tahun ini.
"PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) sebesar Rp977 miliar. Ini berhubungan dengan pembukaan kawasan industri BP Batam," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News