Menteri Keuangan Sri Mulyani. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Menkeu Optimistis Neraca Pembayaran Kuartal I-2019 Surplus

Desi Angriani • 14 Februari 2019 12:00
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku optimistis neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I-2019 akan surplus. Perkirakan tersebut sejalan dengan membaiknya NPI kuartal IV-2018 yang mengalami surplus sebesar USD5,4 miliar.
 
"Jika kita terus menerus melakukan program berkesinambungan tentu kita optimistis akan bisa menyelesaikan itu," kata Ani, sapaannya, kepada Medcom.id saat berkunjung ke Gedung Metro TV, Kedoya, Jakarta, Rabu malam, 13 Februari 2019.
 
Ani mengungkapkan saat ini pemerintah tengah fokus menjaga kerentanan terhadap defisit neraca perdagangan maupun neraca pembayaran. Persoalan fundamental tersebut akan diantisipasi lewat program berkesinambungan. Misalnya menekan impor kebutuhan barang modal dan konsumsi dengan menaikkan pajak impor PPh 22 serta mendorong hilirisasi produk.

"Cara untuk mengatasinya apakah barang konsumsi bisa diproduksi dalam negeri supaya dan PPh impor ini sekaligus akan menahan barang konsumsi," ungkapnya.
 
Menurutnya selama ini industri hilir belum maksimal lantaran Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia masih bersifat primer atau belum diolah menjadi sekunder. Misalnya, industri petrokimia membutuhkan bahan baku impor sehingga proses produksi menjadi lebih rumit, panjang dan mahal. Padahal, akses ke bahan baku adalah salah satu cara meningkatkan efisiensi industri ini.
 
"Ini yang terjadi di sektor minyak kita bicara soal petrokimia, itu semua adalah daerah yang perlu untuk program industrialisasi dan engga bisa setahun butuh waktu," pungkas Ani.
 
Adapun sumber dari surplusnya neraca pembayaran kuartal IV-2018 berasal dari arus modal masuk yang cukup deras. Surplus neraca modal juga terlihat dari cadangan devisa kuartal IV-2018 yang meningkat menjadi USD120,7 miliar.
 
Surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal IV-2018 pun tercatat sebesar USD15,7 miliar. Angka tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya sebesar USD3,9 miliar.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan