Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan daftar proyek yang memungkinkan dibiayai melalui AIIB. Tentunya AIIB bisa langsung membiayai proyek atau melalui skema pinjaman kepada swasta untuk proyek yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Pertama adalah mengembangkan angkutan massal yang berbasiss rel di kota besar. Apakah yang di bawah tanah maupun yang model LRT atau eleveted," kata Bambang di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Agustus 2018.
Selain itu, proyek lainnya yang memungkinkan dibiayai melalui AIIB adalah pembangunan energi terbarukan. Apalagi pemerintah menargetkan pada 2025, 23 persen dari energi utama yang harus digunakan adalah energi baru terbarukan.
"Kami sampaikan project-project infrastrukyur yang nanti strukturnya adalah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) maupun yang pure swasta atau masuk kategori Pembiayaan Investasi Non-Anggaran (PINA) pemerintah," jelas dia.
Dirinya menambahkan, pertemuan dengan Presiden AIIB Jin Liqun tidak hanya membahas skema pembiayaan antara pemerintah dengan AIIB. Namun pemerintah mendorong agar pembiayaan lebih banyak diarahkan kepada swasta melalui skema KPBU maupun PINA.
"Ya mungkin separuh-separuh dengan pemerintah tapi mungkin lebih banyak yang ke swastra, KPBU dan PINA. Ini memang sifatnya nanti langsung dari AIIB ke swasta, jadi tidak menambah beban utang pemerintah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News