Pemerintah menawarkan sukuk negara tabungan ke masyarakat - - Foto: Medcom/ Eko Nordiansyah)
Pemerintah menawarkan sukuk negara tabungan ke masyarakat - - Foto: Medcom/ Eko Nordiansyah)

Kupon Sukuk Tabungan ST007 Dipatok 5,5%

Eko Nordiansyah • 04 November 2020 12:00
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan surat utang sukuk ritel dengan tingkat kupon sebesar 5,5 persen. Penjualan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel kepada investor individu ini dilakukan secara online (e-SBN).

"Ini sukuk berbasis syariah, kami kerja sama dengan DSN dan MUI untuk dapatkan fatwa prinsip syariah. Jadi insyaallah aman," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam video conference di Jakarta, Rabu, 4 November 2020.
 
Ia menjelaskan ST007 merupakan instrumen Green Sukuk Ritel yang artinya ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pasalnya hasil pendanaan ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan ramah lingkungan sesuai dengan jenis sukuk ritel tersebut.
 
"Karena sifatnya green, bukan hanya pembangunan Indonesia tapi bumi secara keseluruhan karena kita mendukung pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," jelas dia.

Masa penawaran sukuk tabungan ini dibuka mulai hari ini pukul 09.00 WIB dan akan ditutup pada Rabu, 25 November 2020. Adapun minimum pemesanan ST007 adalah sebesar Rp1 juta dan nilai maksimumnya sebesar Rp3 miliar.
 
Kupon yang ditawarkan mengambang dengan minimal (floating with floor) tingkat acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate. Pada periode pertama, kupon yang akan dibayar pada 10 Januari 2021 dan 10 Februari 2021 kupon sebesar 5,50 persen.
 
Selanjutnya, spread sebagaimana diatur tetap sebesar 150 bps sampai dengan jatuh tempo. Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama sebesar 5,50 persen tersebut berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor). Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

 
Terdapat 31 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online), yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Permata Tbk.
 
Kemudian ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Commonwealth, PT Bank UOB Indonesia, dan PT Bank Mega Tbk.
 
Sementara bank syariah yang ditunjuk menjadi mitra distribusi antara lain PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRISyariah Tbk, PT Bank Muamalat Tbk, dan PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya ada perusahaan efek PT Trimegah Sekuritas Tbk, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sinarmas Sekuritas.
 
Lalu perusahaan efek khusus PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee). Perusahaan fintech peer to peer lending PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), dan PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan