Penerbitan Samurai Bonds ini merupakan yang kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli 2020. Selain itu, penerbitan Samurai Bonds ini juga berhasil mencetak benchmark size sebesar 100 miliar yen Jepang yang ketujuh kalinya sejak 2015 lalu.
Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Jumat, 21 Mei 2021, terdapat enam seri yang diterbitkan yaitu RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0528, RIJPY0531, RIJPY0536, dan RIJPY0541.
"Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional," tulis keterangan DJPPR tersebut.
Untuk seri RIJPY0524, tenor yang diberikan adalah tiga tahun dengan tingkat kupon sebesar 0,33 persen, serta mendapatkan 29 miliar yen Jepang. Sementara seri RIJPY0526 mendapatkan 46,8 miliar yen Jepang dengan tenor lima tahun memiliki kupon 0,57 persen.
Kemudian seri RIJPY0528 mendapatkan 1,2 miliar yen Jepang dengan tenor tujuh tahun dan kupon sebesar 0,70 persen. Seri RIJPY0531 berhasil mendapat 18,2 miliar yen Jepang dengan tenor selama 10 tahun dan tingkat kupon sebesar 0,89 persen.
Untuk seri RIJPY0536 mendapatkan 2,5 miliar yen Jepang dengan tingkat kupon sebesar 1,17 persen dan tenor selama 15 tahun. Terakhir, seri RIJPY0541 memiliki tenor paling lama yaitu 20 tahun dengan kupon 1,44 persen, dan mendapatkan 2,3 miliar yen Jepang.
"Walaupun di tengah state of emergency yang ketiga kalinya di Jepang, kehadiran pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat dengan capaian yang sangat positif," lanjut keterangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News