Adapun saat ini kedua negara besar ini masih menyelesaikan kesepakatan perdagangan fase satu yang kemungkinan ditandatangani Desember.
"Mereka ingin mengalami penghapusan. Saya belum menyetujui apa pun," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, yang dilansir dari CNBC International, Minggu, 10 November 2019.
"Tiongkok ingin mendapatkan sedikit penghapusan (tarif), bukan penghapusan total karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya."
Gerak saham pun jatuh ke posisi terendah setelah komentar Trump, karena optimisme meningkat apabila penghapusan tarif benar-benar terealisasi.
Gedung Putih menolak untuk mengomentari pernyataan Trump.
Sebelumnya, juru bicara Departemen Perdagangan Tiongkok Gao Feng mengatakan pada Kamis, 7 November bahwa negosiator dari Washington dan Beijing telah sepakat untuk menghapus bea tambahan yang dikenakan pada produk masing-masing dalam fase yang berbeda. Langkah ini diambil setelah dua negara membuat kemajuan dalam mencapai kesepakatan perdagangan. Gao tidak merinci berapa banyak tarif yang akan dicabut oleh dua ekonomi terbesar dunia itu.
Selama perang dagang, pemerintahan Trump telah mengenakan tarif lebih dari USD500 miliar pada barang-barang Tiongkok, sementara Beijing telah mengenakan bea sekitar USD110 miliar pada produk-produk AS. Pada pembicaraan perjanjian perdagangan fase satu, Tiongkok meminta AS untuk menghapus tarif karena berpotensi menimbulkan kekacauan pada ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News