"Total dana desa sejak 2015-2021 mencapai Rp2,15 triliun untuk 325 desa. Masing-masing desa rata-rata mendapat Rp291 juta pada 2015, naik 3,5 kali menjadi Rp1,32 miliar pada 2021," tulis Sri Mulyani dilansir dari Instagram miliknya, Senin, 6 September 2021.
Sayangnya dari dana tersebut, ia menyebut anak usia di bawah dua tahun yang mengalami kurang gizi (stunting) justru naik dari 21,99 persen pada 2015 menjadi 34,04 persen pada 2019. Artinya, sebanyak 3,5 anak dari 10 anak di Probolinggo mengalami kurang gizi.
Pengangguran terbuka naik dari 2,89 persen pada 2015 menjadi 4,86 persen pada 2021. Sementara kemiskinan turun dari 20,98 persen pada 2015 menjadi 18,61 persen pada 2020, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 64,12 persen pada 2015 menjadi 66,07 persen pada 2020.
"Korupsi adalah musuh utama dan musuh bersama dalam mencapai tujuan kemakmuran yang berkeadilan," tegas dia.
Saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan sebanyak 17 tersangka kasus dugaan jual beli jabatan di Probolinggo. Mereka yang ditahan merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Probolinggo.
KPK sebelumnya juga menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari karena melakukan jual beli jabatan di wilayahnya. Puput memanfaatkan kekosongan jabatan untuk melakukan tindakan korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News