Namun demikian, Direktur Penyusunan APBN Ditjen Anggaran Kemenkeu, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, tak menyebutkan secara detail belanja apa yang nantinya akan dipangkas demi membuat postur APBN realistis. Dirinya pun memastikan Pemerintah akan mengajukan APBN-P pada Mei.
"Ini lagi dibahas, Insya Allah Mei Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 disampaikan ke DPR," jelas Kunta, dihubungi Metrotvnews.com, Rabu (23/3/2016).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dua hari lalu memanggil para menteri untuk membahas materi RAPBN-P 2016. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, arahan Presiden Jokowi dalam revisi APBN nanti yakni untuk memotong belanja. Hal ini tentu untuk menjaga defisit anggaran agar tetap berada pada level yang aman.
Mengingat, pendapatan negara utamanya dari pajak pun masih diragukan untuk mencapai hasil yang maksimal meskipun dibantu dengan penerapan tax amnesty atau pengampunan pajak. Artinya, jika pajak ada efisiensi belanja, yang terjadi adalah menambah utang yang membuat pelebaran defisit lebih dari target 2,15 persen.
"Pesan Presiden APBN-P potong belanja," kata Bambang di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id