Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ekonomi Domestik Harus Diperkuat sebagai Mitigasi dari Ancaman Global

M Ilham Ramadhan • 13 Oktober 2022 17:26
Jakarta: Upaya antisipasi dan mitigasi dari pemerintah amat diperlukan untuk menekan dampak perlambatan ekonomi global. Sejumlah langkah yang ditempuh pengambil kebijakan dan otoritas terkait untuk menjaga perekonomian domestik pun dinilai tepat.
 
Pasalnya, ancaman resesi ekonomi global mengharuskan Indonesia untuk bisa mengoptimalisasi sumber pertumbuhan dari dalam negeri. Ini berarti, konsumsi masyarakat akan memainkan peranan penting untuk menjaga perekonomian nasional.
 
"Otomatis kita hanya bisa mengandalkan konsumsi masyarakat. Untuk menjaga konsumsi masyarakat tetap tinggi, perlu dilakukan stabilisasi inflasi," jelas ekonom Makroekonomi dan Keuangan LPEM UI Teuku Riefky saat dihubungi, Kamis, 13 Oktober 2022.

"Sejauh ini pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) sudah ahead the curve, dan inflasi di dalam negeri juga relatif terkendali dibandingkan negara lain," tambahnya.
 
Upaya pengendalian inflasi itu sejatinya telah dilakukan melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/D) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digagas oleh BI.
 
Baca juga: Agar Terhindar dari Resesi, Sandiaga Ajak Pelaku Ekraf Lakukan Hal Ini..

 
Pengendalian inflasi itu tak luput dari potensi naiknya harga-harga komoditas impor, termasuk pangan yang dapat melemahkan daya beli masyarakat. Namun, kata Riefky, upaya itu masih bisa diiringi melalui beragam perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan.
 
"Hal lain yang penting juga adalah mendukung masyarakat miskin dan rentan. Social protection itu perlu juga melalui reformasi fiskal yang berlanjut," tuturnya.
 
Selain itu, guna memperkuat perekonomian domestik BI juga dapat menggunakan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Ini juga penting agar komponen imported inflation dapat tetap terkendali.
 
Penguatan ekonomi domestik dinilai perlu sebagai mitigasi dan menavigasi perekonomian tetap kuat di tengah ancaman global. Indonesia diakui memang akan terdampak pada ancaman resesi global. Namun itu tidak akan terlalu parah hingga membawa perekonomian ke jurang resesi.
 
Perlambatan ekonomi Indonesia, kata Riefky, berpotensi terjadi lantaran melemahnya perekonomian mitra dagang utama akibat resesi global. Dus, aktivitas perdagangan berpotensi menjadi yang terdampak.
 
Selain itu, kian mengetatnya kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, berpotensi mendorong aliran modal asing untuk keluar dari Indonesia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan