Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: dok Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: dok Kemenko Perekonomian

Pemerintah Genjot Modernisasi Taksi Alat dan Mesin Dorong Produktivitas Hasil Pertanian

Angga Bratadharma • 19 Oktober 2022 10:15
Jakarta: Penguatan sektor pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional. Hal itu terlebih untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial yang terjadi pada saat ini.
 
Pemerintah juga secara konsisten berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas hasil pertanian melalui mekanisme modernisasi taksi alat dan mesin pertanian (Alsintan). Guna mendukung mekanisme penyediaan Alsintan yang memadai, pemerintah terus mendorong peningkatan fasilitas pembiayaan bagi petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
 
"Upaya yang dapat mendorong ke arah tersebut salah satunya melalui peningkatan pembiayaan di sektor pertanian khususnya taksi alat dan mesin pertanian melalui program KUR," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 19 Oktober 2022.

Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga/subsidi marjin sebesar tiga persen khusus untuk penyaluran KUR di sektor pertanian, sehingga petani dapat menggunakan fasilitas KUR untuk melakukan penyediaan Alsintan dengan bunga sebesar tiga persen per tahun.
Baca: Turis Asing ke Indonesia Capai 1,8 Juta Kunjungan, Sandiaga: Baru 48,1% dari Target

Penyaluran KUR pada 2021 juga menunjukkan peningkatan mencapai 42 persen (yoy) menjadi Rp281,9 triliun atau 98,9 persen dari target sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,28 juta debitur. Pertumbuhan KUR tersebut jauh di atas pertumbuhan total kredit perbankan sebesar 5,2 persen atau pertumbuhan kredit UMKM yang hanya 3,67 persen pada 2021.
 
Sedangkan capaian penyaluran KUR 2022 juga menunjukkan peningkatan. Hingga 30 September, KUR tercatat telah disalurkan kepada 5,65 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp270,59 triliun atau 72,51 persen dari target sebesar Rp373,17 triliun.
 
Total outstanding KUR hingga per 30 September 2022 mencapai sebesar Rp442 triliun dan telah diberikan kepada 37,82 juta debitur, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada Agustus 2022 sebesar 1,27 persen.
 
Selanjutnya, berdasarkan jenis pembiayaan, penyaluran KUR tahun 2022 tersebut dilakukan untuk KUR Super Mikro sebesar 1,78 persen, KUR Mikro sebesar 65,79 persen, KUR Kecil sebesar 32,43 persen, dan KUR Penempatan PMI sebesar 0,0071 persen.
 
Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, penyaluran KUR Pertanian juga turut mengalami peningkatan. Pada 2021, penyaluran KUR Pertanian meningkat sebesar 45,9 persen (yoy) menjadi Rp84,5 triliun dengan total debitur sebanyak 2,5 juta orang.
 
Sedangkan untuk penyaluran KUR Pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur, dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,82 persen dan posisi outstanding sebesar Rp120,5 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan